Powered By Blogger

Sabtu, 14 September 2013

PEMBUATAN TEMPE KEDELAI


A.    Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui bagaimana membuat tempe kedelai.

B.     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk membuat tempe kedelai adalah :
a.       
Kompor
1 Buah
b.       
Neraca Analitik
1 Buah
c.        
Panci
1 Buah
d.       
Ember Plastik/ baskom
1 Buah
e.        
Tampah / Wadah Bambu
1 Buah
f.        
Plastik/ Daun
1 Ikat
g.       
Sendok
1 Buah

C.    Dasar teori
Tempe adalah makanan yang dibuat dari proses fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus Oligosporus, Rhizopus stolonifer (kapang roti), atau Rhizopus Arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ‘ragi tempe’.
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembyhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe bewarna putih karena pertumbuhan misella kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Manfaat tempe :
1.      Mengandung serat tinggi
2.      Mudah dicerna oleh semua kelompok umur, dari bayi sampai usia lanjut
3.      Pengolahan kedelai menjadi tempe menurunkan kadar raffinosa yang memicu timbulnya gejala flatulensi
4.      Mengandung delapan macam asam






D.    Prosedur / langkah kerja
Adapun langkah kerja pembuatan tempe tersebut adalah:
Pertama:
menyiapkan kedelai yang akan diolah untuk menjadi tempe dengan kualitas baik sebanyak 500 gram,kemudian mencuci kedelai tersebut dengan air bersih.
Kedua :
Merebus kedelai yang sudah dicuci bersih selama 30 menit setelah itu kedelai direndam dalam air hangat selama 22 jam
Ketiga :
Meremas-remas dengan tangan agar kulit-kulit dari kedelai trsebut terkelupas. Kegiatan dilakukan sampai kulit-kulit dari kedelai tersebut telah lepas. Lakukan berkali-kali sampai bersih makin bersih kedelainya semakin baik kualitas tempe yang dihasilkan
E.     Data Pengamatan
Hari 0 :
Penambahan laru tempe pada biji kedelai, belum nampak terjadi pertumbuhan
Hari : 1
Proses pembuatan teempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe yaitu Rhizopus Sp pada biji kedelai.  Pada hari kesatu Rizhopus Sp mulai membentuk benang-benang yang disebut sebagai benang hifa. Tetapi benang-benang hifa pada biji kedelai tidak umbuh secara merata, benang-benang hif tersebut hanya tumbuh pada biji kedelai yang berada dipinggir plastik/ daun pembungkus.
Hari 2 :
Biji kedelai yang diamati hari kedua mulai berlendir dan mulai berwarna hitam ,sehingga menimbulkan aroma busuk pada biji kedelai

F.     Analisa Percobaan
Dari hasil pengamatan pembuatan tempe kedelai didapat bahwa :
1.      Biji kedelai membentuk benang-benang hifa secara tidak meraata , hal ini disebabkan oleh penambahan laru secara tidak meerata pada biji kedelai.
2.      Biji kedelai mulai berlendir dan mulai berwarna hitam sehingga menimbulkan aroma busuk, hal ini mungkin disebabkan pada saat biji kedelai selesai dikukus untuk kedua kalinya selama 15menit, biji kedelai tersebutt belum benar-benar dingin sebelum akhirnya dicetak menjadi tempe dalam plastik atau wadah daun pembungkus. Dan juga pada saat biji kedelai telah siap dicetak  dalam plastik atau daun pembungkus, calon tempe tersebut tidak didinginkan atau dimasukkan kedalam kulkas.

G.    Kesimpulan
Dari analisis yang dilakukan pada pembuatan tempe kedelai dapat diambil kesimpulan bahwa.
1.      Penambahan laru tempe yang tidak merata dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pembuatan tempe.
2.      Suhu ruang sangat mempengaruhi terhadap proses fermentasi jamur pada tempe.
3.      Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat seperti anti biotik, untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

H.    Daftar Pustaka
Jobsheet/RBP. Politeknik Negeri Sriwijaya/2012/Palembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar