1. TUJUAN
PERCOBAAN
Mahasiswa
mampu melakukan penetuan karbonat dan bikarbonat dalam cuplikan dengan cara
titrasi menggunakandua indikator.
2. RINCIAN
PERCOBAAN
1.
Standardisasi larutan baku HCl dengan
borak
2.
Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar
karbonat dan bikarbonat dengan menggunakan dua indikator.
3. ALAT YANG
DIGUNAKAN
·
Neraca analitik
·
Kaca arloji 4
·
Erlenmeyer 250 ml 6
·
Buret 50 ml 2
·
Pipet ukur 25 ml 2
·
Gelas kimia 100 ml, 500 ml 4
·
Labu takar 100 ml, 500 ml 4
·
Spatula, pengaduk 4
·
Bola karet 2
1.
BAHAN YANG DIGUNAKAN
·
Cuplikan yang mengnadung karbonat
bikarbonat
·
HCl
·
Na2CO3
·
Indicator fenolftalein
·
Indicator metil orange
·
Aquadest
5. DASAR TEORI
Ion
karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah yaitu dengan
menggunakan dua indicator :
CO32- +
H3O+ → HCO3- +
H2O (fenolftalein)
Fenolftalein
bekerja sebagai indicator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna
dari merah ke tidak berwarna. Metil orange bekerja sebagai indikator tahap
kedua dengan perubahna warna dari kuning menjadi jingga. Fenolftalein dengan
jangkauan PH 8,0 sampai 9,6 merupakan indikator yang cocok untuk titik akhir
pertama, karena PH larutan NaHCO3 berjumlah 8,35. Metil orange
dengan jangkauan PH 3,1 – 4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suaru larutan
jenuh CO2 mempunyai PH kira-kira 3,9. Kedua titik akhir tersebut
tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.
åHCO3-+H3O+->H2CO3+H2O
|
åCO32-+H3O+->HCO3-+H2O
|
åOH-+H2O->2H2O
|
V2
|
V1
|
Campuran
karbonat dan bikarbonat atau karbonat hidroksida dapat dititrasi dengan HCl
standard samapai kedua titik akhir tersebut diatas. Dalam table 1, v1
adalah volum asam dalam ml yang digunakan dari permulaan sampai titik akhir
fenolftalein dan v2 merupakan volum dari titik akhir fenolfatlein
sampai titik akhir metil orange.
Hal ini
membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi dalam tahap pertama, NaHCO3
hanya bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volum titran yang sama
dalam kedua tahap.
Tabel 4.
Hubungan Volum dalam Titrasi Karbonat
Zat
|
Hub. Untuk Identifikasi Kualitatif
|
Milimol zat
|
NaOH
|
v2 = 0
|
M x v1
|
NaHCO3
|
v1 = v2
|
M x v1
|
Na2CO3
|
v1 = 0
|
M x v2
|
NaOH + Na2CO3
|
v1 > v2
|
NaOH : M(v1
–v2)
Na2CO3 : M x v2
|
NaHCO3 + Na2CO3
|
v1 < v2
|
NaHCO3 : M(v2 –
v1)
Na2CO2 : M x v1
|
6. PROSEDUR
PERCOBAAN
6.1
Standardisasi Larutan Baku HCl dengan Na2CO3
Ø
Buat larutan 0,1 M HCl dengan volume 500
ml
Ø
Timbang dengan teliti 0,4 gr Na2CO3,
larutkan dengan aquadest sampai 100 ml
Ø
Siapkan 3 buah erlenmeyer
Ø
Ambil alikot sebanyak 25 ml untuk
masing-masing erlenmeyer
Ø
Tambahkan 2 tetes indikator metil merah
Ø
Titrasi dengan HCl, catat volumenya
6.2 Penentuan
Karbonat Bikarbonat
·
Timbang dengan teliti 0,50 gr cuplikan yang
mengandung Na2CO3 dan NaHCO3
·
Larutkan dengan 100 ml air
·
Siapkan 3buah erlenmeyer, isi
masing-masing dengan 25 ml alikot
·
Tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein
·
Titrasi dengan HCl hingga berubah dari
merah menjadi tidak berwarna
·
Catat volume titran
·
Tambahkan 2 tetes indikator metil orange
·
Titrasikan dengan HCl hingga berubah
warna dari kuning menjadi jingga
7. DATA
PENGAMATAN
1.1 STANDARDISASI
LARUTAN HCl
No.
percobaan
|
Volume HCl (ml)
|
1
|
14 ml
|
2
|
14,2 ml
|
3
|
13,6 ml
|
1.2
PENENTUAN KARBONAT BIKARBONAT
No.
percobaan
|
Volume HCl (ml) pada titrasi (pp)
|
Volume HCl (ml) pada titrasi ll (m.o)
|
1
|
3,2 ml
|
10,1 ml
|
2
|
6,5 ml
|
10 ml
|
3
|
5,3 ml
|
10 ml
|
8. PERHITUNGAN
8.1
STANDARDISASI LARUTAN HCl
gr Na2CO3
= 0,4 gr = 400 mg
BE Na2CO3
= BM/n = 106/2 = 53
© Volume Rata-rata HCl
VR =
= 13,93 mL
© Menentukan
Normalitas HCl
= V HCl
= 13,93
N
HCl =
= 0,574 N
8.2PENENTUAN
KARBONAT-BIKARBONAT dengan HCl
© VRata-rata
HCl (V1)
VR1 =
= 5 mL
©Menentukan
% Na2CO3
%
Na2CO3 =
=
=
©VR2
=
= 10,03
©Menentukan
% NaHCO3
%
Na2CO3 =
=
=
=
9. ANALISA
PERCOBAAN
Dari
percobaan yang dilakukan dapat dianalisa bahwa pada ion karbonat dapat
ditentukan dengan menggunakan tiga indikator yaitu fenolftalein, metil merah,
dan metil orange. Penetuan karbonat dan bikarbonat dapat dilakukan dengan cara
yaitu : standardisasi larutan baku HCl dengan Na2CO3. Pada
prosedur ini tahap pertama adalah membuat larutan 0,1 M HCl denga volume 500
ml.
Lalu menimbang 0,4 gr Na2CO3
dan melarutkannya dalam 100 ml aquadest.kemudian ambil alikot sebanyak 25 ml
untuk masing-masing erlenmeyer. Lalu ditetsi dengan 3 tetes metil merah dan
kemudian dititrasi dengan HCl. Pada langkah penentuan karbonat bikarbonat diperlukan
0,50 gr cuplikan yang mengandung Na2CO3 dan NaHCO3 (0,3
gr Na2CO3 + 0,2 gr NaHCO3) yang dilarutkan
dengan aquadest.
Larutkan
tersebut dimasukkan ke 3 buah tabung erlenmeyer masing-masing 15 ml dan
ditambah 2 tetes indikator fenolftalein. Lalu di titrasi lagi dengan HCl
sehingga berubah menjadi tidak berwarna. Kemudian ditetesi kembali dengan metil
orange. Lalu dititrasi lagi dengan HCl sehingga berubah warna dari kuning
menjadi jingga.
10. KESIMPULAN
Dari
percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1)
Ion karbonat dapat ditentukan dengan
cara titrasi menggunakan tiga indikatoryaitu fenolftalein, metil orange, dan
metil merah.
2)
Pada standardisasi larutan HCl dengan Na2CO3,
indikator yang digunakan adalah metil merah.
3)
Pada langkah penentuan karbonat bikarbonat
dilakukan 2 kali titrasi dengan HCl. Pada titrasi pertama indikator yang
digunakan adalah fenolftalein sedangkan pada titrasi kedua, indikator yang
digunakna adalah metil orange.
4)
Dari data prosedor percobaan yaitu
standardisasi larutan baku HCl dengan Na2CO3 dan
penentuan karbonat bikarbonat dapat disimpulkan bahwa volume HCl yang
dibutuhkan pada saat titrsi percobaan 1,2,3 tidak jauh
beda.
11. DAFTAR
PUSTAKA
Jobsheet. 2011. “penuntun
praktikum kimia analisi dasar”. Politeknik Negeri
Sriwijaya: Palembang.
12.PERTANYAAN
1. Tuliskan rumus kimia untuk indicator fenolftalein dan reaksinya terhadap
perubahan pH?
2. Berapakah jangkauan pH indicator yang digunakan pada percobaan ini?
3. Sebuah contoh, berat 0,5 g yang mungkin mengandung NaOH, Na2CO3,
NaHCO3 atau campuran NaOH + Na2CO3 atau
Na2CO3 + NaHCO3 dititrasi dengan 0,1011 M HCl
dengan cara dua indicator. Ternyata pada titrasi 1 dengan indicator pp
diperlukan 38,44 mL HCl, kemudian pada titrasi 2 diperlukan 11,23 mL HCl.
a. Campuran apakah yangada pada contoh?
b. Hitung % masing-masing zat?
Ø Jawab :
1. Reaksinya : CO32- + H3O+
-> HCO3- + H2O
Rumus kimia : C2OH14O4
2. Fenolftalein -> jangkauan pH indicator 8,0-9,6
Metil Orange -> jangkauan pH indicator 3,1-4,4
3. Pada titrasi 1 dan 2 :
4.
a.
Campuran NaOH + Na2CO3
b.
%Na2CO3 =
=
= 6 %
%NaOH =
=
= 22,0074 %
Tau tentang bahan spray Chrome kah?
BalasHapus