Powered By Blogger

Minggu, 29 September 2013

TITRASI ASAM BASA (KARBONAT-BIKARBONAT)




1. TUJUAN PERCOBAAN
          Mahasiswa mampu melakukan penetuan karbonat dan bikarbonat dalam cuplikan dengan cara titrasi menggunakandua indikator.

2. RINCIAN PERCOBAAN
1.     Standardisasi larutan baku HCl dengan borak
2.     Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dengan menggunakan dua indikator.

3. ALAT YANG DIGUNAKAN
·        Neraca analitik                                          
·        Kaca arloji                                                  4
·        Erlenmeyer 250 ml                                     6
·        Buret 50 ml                                                2
·        Pipet ukur 25 ml                                         2
·        Gelas kimia 100 ml, 500 ml                       4
·        Labu takar 100 ml, 500 ml                         4
·        Spatula, pengaduk                                      4
·        Bola karet                                                   2

1.     BAHAN YANG DIGUNAKAN
·        Cuplikan yang mengnadung karbonat bikarbonat
·        HCl
·        Na2CO3
·        Indicator fenolftalein
·        Indicator metil orange
·        Aquadest


5. DASAR TEORI
          Ion karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah yaitu dengan menggunakan dua indicator :
          CO32-     +     H3O+     HCO3-     +     H2O (fenolftalein)
          Fenolftalein bekerja sebagai indicator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. Metil orange bekerja sebagai indikator tahap kedua dengan perubahna warna dari kuning menjadi jingga. Fenolftalein dengan jangkauan PH 8,0 sampai 9,6 merupakan indikator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena PH larutan NaHCO3 berjumlah 8,35. Metil orange dengan jangkauan PH 3,1 – 4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suaru larutan jenuh CO2 mempunyai PH kira-kira 3,9. Kedua titik akhir tersebut tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.

åHCO3-+H3O+->H2CO3+H2O
åCO32-+H3O+->HCO3-+H2O
åOH-+H2O->2H2O
V2
V1

Campuran karbonat dan bikarbonat atau karbonat hidroksida dapat dititrasi dengan HCl standard samapai kedua titik akhir tersebut diatas. Dalam table 1, v1 adalah volum asam dalam ml yang digunakan dari permulaan sampai titik akhir fenolftalein dan v2 merupakan volum dari titik akhir fenolfatlein sampai titik akhir metil orange.
Hal ini membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi dalam tahap pertama, NaHCO3 hanya bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volum titran yang sama dalam kedua tahap.
Tabel 4. Hubungan Volum dalam Titrasi Karbonat
Zat
Hub. Untuk Identifikasi Kualitatif
Milimol zat
NaOH
v2 = 0
M x v1
NaHCO3
v1 = v2
M x v1
Na2CO3
v1 = 0
M x v2
NaOH + Na2CO3
v1  > v2
NaOH  :  M(v1 –v2)
Na2CO3  : M x v2
NaHCO3 + Na2CO3
v1 < v2
NaHCO3 : M(v2 – v1)
Na2CO2 : M x v1


6. PROSEDUR PERCOBAAN
6.1 Standardisasi Larutan Baku HCl dengan Na2CO3
Ø Buat larutan 0,1 M HCl dengan volume 500 ml
Ø Timbang dengan teliti 0,4 gr Na2CO3, larutkan dengan aquadest sampai 100 ml
Ø Siapkan 3 buah erlenmeyer
Ø Ambil alikot sebanyak 25 ml untuk masing-masing erlenmeyer
Ø Tambahkan 2 tetes indikator metil merah
Ø Titrasi dengan HCl, catat volumenya
6.2 Penentuan Karbonat Bikarbonat
·         Timbang dengan teliti 0,50 gr cuplikan yang mengandung Na2CO3 dan NaHCO3
·        Larutkan dengan 100 ml air
·        Siapkan 3buah erlenmeyer, isi masing-masing dengan 25 ml alikot
·        Tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein
·        Titrasi dengan HCl hingga berubah dari merah menjadi tidak berwarna
·        Catat volume titran
·        Tambahkan 2 tetes indikator metil orange
·        Titrasikan dengan HCl hingga berubah warna dari kuning menjadi jingga


7. DATA PENGAMATAN
1.1  STANDARDISASI LARUTAN HCl

No.
percobaan

Volume HCl (ml)

1

14 ml

2

14,2 ml

3

13,6 ml

1.2            PENENTUAN KARBONAT BIKARBONAT


No.
percobaan

Volume HCl (ml) pada titrasi (pp)

Volume HCl (ml) pada titrasi ll (m.o)

1

3,2 ml

10,1 ml

2

6,5 ml

10 ml

3

5,3 ml

10 ml



8. PERHITUNGAN

8.1 STANDARDISASI LARUTAN HCl
gr Na2CO3 = 0,4 gr = 400 mg
BE Na2CO3 = BM/n = 106/2 = 53
©     Volume Rata-rata HCl
VR =    = 13,93 mL
©     Menentukan Normalitas HCl
                    = V HCl
                    = 13,93
N HCl =  = 0,574 N
8.2PENENTUAN KARBONAT-BIKARBONAT dengan HCl
©     VRata-rata HCl (V1)
     VR1 =  = 5 mL
©Menentukan % Na2CO3
% Na2CO3 =  
                                     =  
                                     =
©VR2 =  = 10,03
©Menentukan % NaHCO3
% Na2CO3 =  
                                     =  
                                                           =
                                                           =


9. ANALISA PERCOBAAN
          Dari percobaan yang dilakukan dapat dianalisa bahwa pada ion karbonat dapat ditentukan dengan menggunakan tiga indikator yaitu fenolftalein, metil merah, dan metil orange. Penetuan karbonat dan bikarbonat dapat dilakukan dengan cara yaitu : standardisasi larutan baku HCl dengan Na2CO3. Pada prosedur ini tahap pertama adalah membuat larutan 0,1 M HCl denga volume 500 ml.
 Lalu menimbang 0,4 gr Na2CO3 dan melarutkannya dalam 100 ml aquadest.kemudian ambil alikot sebanyak 25 ml untuk masing-masing erlenmeyer. Lalu ditetsi dengan 3 tetes metil merah dan kemudian dititrasi dengan HCl. Pada langkah penentuan karbonat bikarbonat diperlukan 0,50 gr cuplikan yang mengandung Na2CO3 dan NaHCO3 (0,3 gr Na2CO3 + 0,2 gr NaHCO3) yang dilarutkan dengan aquadest.
Larutkan tersebut dimasukkan ke 3 buah tabung erlenmeyer masing-masing 15 ml dan ditambah 2 tetes indikator fenolftalein. Lalu di titrasi lagi dengan HCl sehingga berubah menjadi tidak berwarna. Kemudian ditetesi kembali dengan metil orange. Lalu dititrasi lagi dengan HCl sehingga berubah warna dari kuning menjadi jingga.


10. KESIMPULAN
          Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1)    Ion karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi menggunakan tiga indikatoryaitu fenolftalein, metil orange, dan metil merah.
2)    Pada standardisasi larutan HCl dengan Na2CO3, indikator yang digunakan adalah metil merah.
3)    Pada langkah penentuan karbonat bikarbonat dilakukan 2 kali titrasi dengan HCl. Pada titrasi pertama indikator yang digunakan adalah fenolftalein sedangkan pada titrasi kedua, indikator yang digunakna adalah metil orange.
4)    Dari data prosedor percobaan yaitu standardisasi larutan baku HCl dengan Na2CO3 dan penentuan karbonat bikarbonat dapat disimpulkan bahwa volume HCl yang dibutuhkan pada saat titrsi percobaan 1,2,3 tidak jauh beda.


11. DAFTAR PUSTAKA
          Jobsheet. 2011. “penuntun praktikum kimia analisi dasar”. Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang.

12.PERTANYAAN
1.     Tuliskan rumus kimia untuk indicator fenolftalein dan reaksinya terhadap perubahan pH?

2.     Berapakah jangkauan pH indicator yang digunakan pada percobaan ini?


3.     Sebuah contoh, berat 0,5 g yang mungkin mengandung NaOH, Na2CO3, NaHCO3 atau campuran NaOH + Na2CO3 atau Na2CO3 + NaHCO3 dititrasi dengan 0,1011 M HCl dengan cara dua indicator. Ternyata pada titrasi 1 dengan indicator pp diperlukan 38,44 mL HCl, kemudian pada titrasi 2 diperlukan 11,23 mL HCl.
a.     Campuran apakah yangada pada contoh?
b.     Hitung % masing-masing zat?

Ø Jawab :

1.     Reaksinya : CO32- + H3O+ -> HCO3- + H2O
Rumus kimia : C2OH14O4

2.     Fenolftalein -> jangkauan pH indicator 8,0-9,6
Metil Orange -> jangkauan pH indicator 3,1-4,4

3.      Pada titrasi 1 dan 2 :
4.      
a.     Campuran NaOH + Na2CO3

b.     %Na2CO3 =
                   =
                   = 6 %
%NaOH =
                   =  
                   = 22,0074 %

1 komentar: