Powered By Blogger

Sabtu, 14 September 2013

VIRGIN COCONUT OIL(VCO)


  1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
                                                                                                               
·         Membuat VCO yang baik dan steril.

·         Mampu menjaga kualitas VCO dengan benar.


  1. ALAT YANG DIGUNAKAN

·         Saringan/kain kasa
·         Gelas Ukur
·         Gelas Kimia
·         Corong Pisah
·         Statif
·         Panci/baskom
·         Mortar
·         Termometer
3. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

4. BAHAN YANG DIGUNAKAN

·         Kelapa parut 2,5 Kg

·         Air kelapa 100 ml

·         Fermifan 2 gram

·         Air 900 ml

5. DASAR TEORI

Minyak kelapa dapat dibuat dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara tradisional melalui pemasakan terhadap santan kelapa. Tetapi cara tersebut kurang efektif dan efisien untuk industry kecil atau pun industry rumah tangga disebabkan beberapa faktor seperti rendaman minyak yang relative rendah dan dibutuhkan bahan bakar yang cukup besar dengan biaya yang relative mahal. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka cara fermentasi merupakan hal yang paling cocok untuk industry kecil atau home industry, karena cara fermentasi merupakan proses yang hemat energy.
 6. LANGKAH KERJA
6.1 Pembuatan Starter

Cairan bibit (starter) yang mengandung Saccharomyces cereviseae harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum proses fermentasi pertumbuhan minyak kepala.

1.    Kelapa yang sudah dibuang tempurungnya dan kulitnya dilubangi dan air kelapanya ditampung dalam gelas kimia.

2.    Kelapa yang sudah dipisahkan dengan air kelapa, diparut sampai semua kelapa(daging) menjadi halus.

3.    Kelapa parut tersebut diperas-peras dan disaring sehingga diperoleh air santan yang kental.

4.    Kemudian dicampurkan satu bagian dengan tiga bagian santan dan ditambahkan 2 gram ragi roti, lalu mengaduknya sampai homogen. Mencampurkan dengan air kelapa dan memeramnya selama satu malam sehingga mikroba tumbuh.

5.    Setelah diperam selama satu malam, maka akan terbentuk dua lapisan, pertama lapisan blondo (kental) dan lapisan kedua yaitu cairan bibit (encer). Cairan bibit inilah yang digunakan untuk fermentasi selanjutnya. 

6.2 Proses Fermentasi
Pengolahan daging kelapa sama dengan cara pembuatan bibit, tetapi pada proses fermentasi tidak ditambahkan ragi.

1.    Memarut kelapa yang telah dibuang kulit ari-nya.

2.    Memeras parutan kelapa sampai mendapatkan santan kelapa yang kental.
3.    Setelah itu santan dicampurkan dengan cairan bibit dengan kelapa santan dengan perbandingan 1:3 dalam corong pisah dan mengocok hingga homogen.

4.    Campuran diperam (inkubasi) minimal 8 jam pada suhu kamar dan dalam keadaan terbuka
5.      Setelah fermentasi berjalan, cairan terpisah menjadi 3 bagian/lapisan yang kemudian dipisahkan dengan cara membuka keran dengan corong pisah. Bagian atas blondo, ditengah minyak dan bagian bawah adalah cairan.


7.DATA PENGAMATAN (Berupa Gambar) DAN ANALISA PERCOBAAN

2012-09-22 13.31.19.jpg
Dari percobaan fermentasi minyak kelapa atauVCO ini, bisa dianalisa bahwa pada saat mencampurkan ragi roti (fermifan) tidak diperbolehkan mengaduk larutan fermifan, karena akan membuat mikroba-nya mati. Ketika campuran dibuat dari awal pembuatan, kami sangat memperhatikan sekali kesterilan media-media yang digunakan hingga tangan analis yang harus bersih dan steril, karena hal tersebut bisa berpengaruh sekali terhadap product yang dihasilkan, selain bahan pokok (kelapa) yang bagus, segar dan tidak berbau tengik.Setelah diperam selama kurang lebih 8 jam, campuran mulai membentuk lapisan. Lapisan diantaranya yang paling atas atau bagian atas terdapat Blondo (kepala santan) yang kental dan berwarna putih susu, dibawahnya terdapat lapisan kedua dimana lapisan ini disebut

Starter. Starter inilah yang bias dipergunakna/dipakai jika ingin membuat produk selanjutnya. Ketika pengambilan cairan VCO, kami menyaring tiap lapisan yang ada dengan menggunakan tissue beberapa lembar agar didapat VCO yang murni dan bersih serta bening, hasilnya yang didapat tidak terlalu banyak karena percobaan ini hanya dalam skala lab dengan memperhatikan kualitas dari VCO itu sendiri. VCO yang didapat sangat bening dan bersih dari kotoran lain, juga tidak berbau tengik. Keberhasilan pada percobaan ini juga dipengaruhi oleh media yang steril, tangan analis yang bersih dan steril serta suhu dan bahan baku yang bagus dan baik serta segar.

 8.KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :

1.    Keberhasilan percobaan ini dipengaruhi oleh:

a.    Media yang harus steril dan bersih.

b.    Tangan analis yang steril dan bersih

c.    Suhu yang tepat pada saat fermentasi (suhu kamar 26-28oC)

d.    Sirkulasi udara yang cukup terhadap corong pisah karena proses fermentasi kali ini bersifat aerob (membutuhkan oksigen selama pertumbuhan)

2.    VCO (irgin Coconut Oil ) adalah minyak kelapa bening yang banyak mengandung kebaikan yang pada pembuatannya menggunakan proses fermentasi dengan mikroba ragi roti.

3.    Pembuatan VCO ini merupakan selah satu percobaan yang berujung pada penjualan product yang bernilai ekomonis dan berkhasiat bila dikonsumsi





2 komentar: